Membangun Konten Berkualitas Untuk Post dan page web
Google telah melakukan update core pada bulan maret lalu. Dan ini secara tidak langsung mengalihkan perhatian banyak orang. Sehingga perhatian dalam pembuatan konten yang berkualitas sedikit menurun.
Akan tetapi, beberapa tahun terakhir sebenarnya jika kita rangkum. Google melakukan pembaruan inti itu adalah untuk konten. Dengan mengambil langkah lebih jauh pada konten yang berkualitas.
Hal tersebut di tandai dengan, Raksasa mesin pencari ini ingin menyajikan konten yang ditulis untuk manusia atau orang, dan di tulis oleh orang. Oleh karena itu, menyajikan konten untuk orang sekaligus mesin pencari dapat dilakukan.
Dan Berikut ini tips dalam membuat konten bermanfaat dan relevan agar konten lebih maksimal.
Tinjau keterbacaannya
Konten yang baik harus mudah dipahami oleh semua kalangan pembaca, dari pemula hingga ahli. Untuk itu, penting mengevaluasi struktur kalimat, panjang paragraf, dan pilihan kata. Gunakan kalimat aktif dan hindari jargon teknis yang tidak dijelaskan.
Secara daring, manusia akan lebih mudah memahami dan menyerap informasi dengan cara berbeda bila dibandingkan dengan media cetak. Dengan kalimat yang pendek dan sederhana akan lebih mudah untuk di cerna.
Tools seperti Hemingway Editor atau Grammarly bisa membantu mengukur tingkat keterbacaan. Konten dengan skor keterbacaan tinggi akan lebih mudah diserap pembaca, meningkatkan waktu kunjungan dan mengurangi bounce rate—dua faktor penting dalam Jasa SEO yang aman.
Selain itu, tinjauan manual juga tetap penting. Cobalah baca ulang konten dengan suara keras atau minta orang lain membacanya. Jika pembaca merasa nyaman dan tidak bingung, maka keterbacaan konten sudah berada di jalur yang tepat.
Jaga bahasa tetap sederhana, tepat, dan ringkas
Bahasa sederhana bukan berarti dangkal. Justru dengan menyampaikan konsep kompleks secara mudah dipahami, kamu memperluas jangkauan pembaca. Gunakan kata-kata umum dan langsung pada poin.
Keakuratan juga penting. Pilih istilah yang memang mewakili makna sebenarnya dan hindari ambiguitas. Misalnya, daripada menulis “solusi canggih,” lebih baik jelaskan solusi tersebut dengan kalimat konkret.
Ringkas berarti menyampaikan informasi tanpa berputar-putar. Potong kata atau frasa yang tidak menambah nilai. Ingat, pembaca menghargai efisiensi informasi, terutama saat membaca lewat ponsel.
Gunakan sinonim dan varian yang mirip
Mengulang kata kunci berulang-ulang bisa membuat konten terasa kaku atau dipaksakan. Gunakan sinonim dan frasa sejenis untuk menjaga aliran teks tetap alami sambil tetap relevan dengan SEO.
Misalnya, untuk kata kunci “jasa SEO”, kamu bisa gunakan varian seperti “layanan optimasi mesin pencari”, “pakar SEO”, atau “agen SEO”. Ini tidak hanya membantu pembaca memahami lebih luas, tetapi juga meningkatkan relevansi semantik di mata mesin pencari.
Google semakin pintar dalam memahami konteks, bukan sekadar kata per kata. Dengan menggunakan varian alami, konten kamu akan lebih ramah mesin pencari dan terasa lebih manusiawi.
Lakukan penelitian dan sertakan entitas terkait
Konten yang kuat lahir dari riset yang matang. Gunakan sumber tepercaya untuk menyusun informasi yang akurat dan relevan. Hindari menyampaikan opini tanpa dasar yang jelas.
Entitas terkait—seperti nama merek, tokoh, tempat, atau istilah spesifik industri—membantu mesin pencari memahami topik konten. Misalnya, menulis tentang “SEO” dan menyebut “Google Search Console”, “Ahrefs”, atau “PageRank” akan memperkuat konteks.
Sertakan tautan ke sumber terpercaya untuk mendukung klaim atau informasi teknis. Ini menambah kredibilitas di mata pembaca sekaligus meningkatkan kualitas SEO konten.
Susun konten Anda
Struktur konten sangat memengaruhi pengalaman membaca. Buka dengan pengantar yang kuat, lalu susun poin-poin dalam urutan logis. Tutup dengan kesimpulan atau ajakan bertindak (CTA) yang jelas.
Gunakan heading (H1, H2, H3) secara konsisten agar pembaca dan mesin pencari mudah memindai topik utama. Setiap bagian harus punya fokus yang jelas, hindari topik campur aduk dalam satu paragraf.
Struktur yang baik membantu pembaca menemukan informasi penting lebih cepat. Ini juga mendukung konten agar tampil sebagai featured snippet di hasil pencarian Google.
Gunakan judul
Judul adalah elemen pertama yang menarik perhatian pembaca dan mesin pencari. Gunakan kata kunci utama secara alami di judul agar lebih mudah ditemukan. Judul yang kuat juga harus menggambarkan isi dengan jelas.
Buat judul yang menggugah rasa ingin tahu atau menawarkan manfaat langsung. Contoh: “Cara Meningkatkan Traffic Website dalam 7 Hari” lebih menarik daripada “Meningkatkan Traffic Website” saja. Gunakan angka, pertanyaan, atau kata-kata aktif untuk memberi dorongan klik.
Hindari judul clickbait yang tidak mencerminkan isi. Jika pembaca merasa tertipu, mereka akan segera meninggalkan halaman—dan itu buruk untuk SEO dan reputasi kontenmu.
Jika terdapat judul yang seperti itu di halaman website anda. Sebaiknya anda melakukan update konten dengan mengubah judul pada halaman tersebut.
Gunakan bagian konten dan tautan lompat untuk Konten Panjang
Konten panjang (long-form) sangat disukai Google, tetapi bisa terasa melelahkan bagi pembaca. Solusinya, bagi konten menjadi beberapa bagian yang jelas dan mudah dinavigasi dengan heading yang logis.
Tambahkan tautan lompat (anchor links) di awal artikel, seperti daftar isi, agar pembaca bisa langsung menuju bagian yang diinginkan. Ini sangat membantu, terutama untuk konten panduan atau artikel edukatif yang panjang.
Tautan lompat juga membantu crawler Google memahami struktur dan hierarki konten, meningkatkan peluang untuk mendapat sitelinks atau snippet khusus di hasil pencarian.
Pilih kegunaan daripada jumlah kata
Panjang artikel bukan ukuran kualitas. Fokus utama harus tetap pada kegunaan dan kejelasan isi. Jika 500 kata cukup menjawab pertanyaan pengguna secara tuntas, tidak perlu memaksakan jadi 1000 kata.
Setiap paragraf harus membawa nilai bagi pembaca. Hindari pengulangan dan filler yang hanya menambah panjang tanpa makna. Pembaca yang merasa terbantu akan tinggal lebih lama dan kembali lagi.
Algoritma mesin pencari juga semakin pintar. Mereka bisa membedakan konten panjang yang bermanfaat dengan konten panjang yang hanya berputar-putar.
Lakukan riset istilah pencarian Anda
Sebelum menulis, kenali apa yang orang cari di Google dengan menggunakan tools seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Ahrefs. Temukan istilah yang relevan, populer, namun tidak terlalu kompetitif.
Pahami juga maksud di balik pencarian (search intent): apakah mereka ingin belajar, membeli, membandingkan, atau mencari solusi cepat? Kontenmu harus menjawab tujuan pencarian itu dengan tepat.
Gunakan istilah utama secara natural di judul, subjudul, dan beberapa kali dalam isi. Sertakan juga variasi frasa dan pertanyaan yang sering muncul seputar topik tersebut.
Identifikasi ruang lingkup yang tepat
Saat menulis konten, jangan terlalu luas atau terlalu sempit. Ruang lingkup yang tepat akan membantu pembaca memahami topik secara menyeluruh tanpa merasa kewalahan atau kurang informasi.
Misalnya, jika menulis tentang “strategi SEO untuk pemula”, jangan membahas topik teknis seperti server-side rendering. Fokuslah pada langkah-langkah dasar seperti riset keyword, pembuatan konten, dan link building.
Tentukan apa yang akan kamu bahas dan apa yang tidak dari awal. Ini akan membantu kamu tetap fokus dan menjaga konten tetap relevan dan padat.
Berikan jawaban langsung terhadap pertanyaan
Saat orang mengetik pertanyaan di Google, mereka menginginkan jawaban cepat dan jelas. Mulailah paragraf dengan menjawab langsung pertanyaannya, lalu berikan penjelasan tambahan setelahnya jika diperlukan.
Format seperti ini membantu kontenmu muncul di “featured snippet” Google, yaitu potongan jawaban singkat yang muncul di atas hasil pencarian biasa. Jawaban langsung juga meningkatkan kepuasan pembaca karena mereka langsung mendapatkan yang mereka cari.
Contoh: Alih-alih menulis “SEO adalah sesuatu yang penting untuk website karena…”, tulis “SEO adalah proses mengoptimasi website agar muncul di hasil pencarian Google. Ini penting karena…”.
Gunakan gambar untuk meningkatkan pemahaman
Visual seperti gambar, grafik, dan ilustrasi membantu menjelaskan informasi yang rumit. Otak manusia memproses gambar lebih cepat dari teks, jadi gunakan elemen visual untuk memperkuat pesanmu.
Tambahkan alt text yang deskriptif dan optimalkan ukuran gambar agar tidak memperlambat loading halaman. Gambar yang baik tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tapi juga mendukung SEO gambar.
Infografik dan diagram sangat berguna untuk konten tutorial atau panduan. Mereka membantu pembaca memahami alur, hubungan antar elemen, atau statistik penting dengan lebih mudah.
Berikan contoh
Penjelasan abstrak bisa sulit dipahami tanpa contoh nyata. Misalnya, ketika menjelaskan tentang “call to action yang efektif”, tambahkan contoh seperti “Klik di sini untuk mendapatkan e-book gratis.”
Contoh membuat konsep lebih konkret, memperjelas maksud, dan memberi inspirasi. Ini juga membangun kredibilitas, karena pembaca melihat bahwa kamu benar-benar memahami topik.
Gunakan studi kasus, pengalaman pribadi, atau situasi umum sebagai contoh. Semakin relevan dengan audiens, semakin kuat dampaknya.
Tanyakan pada ahlinya
Jika kamu bukan ahli dalam topik tertentu, jangan ragu meminta pendapat dari profesional. Wawancara singkat, kutipan, atau referensi dari pakar bisa menambah bobot konten.
Mengutip pakar juga meningkatkan kepercayaan pembaca. Ini memberi sinyal pada Google bahwa konten kamu mengandung “otoritas” dan informasi yang layak dirujuk.
Jangan lupa menyertakan nama dan jabatan atau profesi ahli tersebut (jika memungkinkan). Ini membuat kontenmu lebih kredibel di mata manusia dan mesin pencari.
Sertakan data
Data memperkuat klaim. Daripada menulis “Banyak bisnis meningkat setelah menggunakan SEO”, lebih meyakinkan jika ditulis “Menurut BrightEdge, 53% dari traffic website berasal dari pencarian organik.”
Gunakan sumber terpercaya seperti laporan industri, penelitian akademik, atau survei. Sertakan tanggal rilis data untuk menjaga relevansi dan konteks.
Infografik atau tabel juga bisa membantu menyampaikan data secara visual. Selain menarik, data yang disajikan dengan baik akan membuat pembaca lebih percaya dan betah membaca.
Tetap perbarui
Konten yang sudah usang bisa menurunkan kredibilitas website kamu di mata pengguna dan Google. Informasi berubah seiring waktu, jadi kamu perlu rutin mengecek dan memperbarui artikel, terutama yang berbasis data, tren, atau teknologi.
Perbarui statistik, tambahkan tren terbaru, dan sesuaikan konteks bila ada perubahan besar di industri. Bahkan memperbaiki tanggal rilis bisa menunjukkan bahwa konten kamu aktif dikelola.
Konten yang diperbarui secara berkala juga memberi sinyal positif ke Google bahwa halaman tersebut tetap relevan dan layak ditampilkan di hasil pencarian terbaru.
Tetap relevan
Saat membuat konten, pastikan semuanya tetap berkaitan dengan topik utama dan kebutuhan audiens. Jangan menambahkan informasi yang tidak nyambung hanya demi memperpanjang tulisan atau memuat kata kunci tambahan.
Relevansi juga berarti memahami siapa target audiensmu. Konten untuk pemula tidak boleh penuh jargon teknis, dan konten untuk profesional harus memberikan insight yang dalam dan terbaru.
Google mengutamakan relevansi sebagai salah satu sinyal utama dalam algoritmanya. Konten yang terlalu melebar justru akan membingungkan pembaca dan membuat mereka cepat keluar dari halamanmu.
Luangkan waktu Anda
Konten berkualitas tidak bisa dibuat secara terburu-buru. Luangkan waktu untuk riset, menyusun kerangka, menulis, lalu mengedit. Konten yang terburu-buru biasanya minim riset dan penuh typo.
Dengan memberi waktu lebih, kamu bisa memikirkan alur yang rapi, memilih kata yang tepat, dan memastikan bahwa semua informasi tersampaikan dengan jelas dan padat.
Sama halnya dengan desain visual dan pemformatan. Layout yang rapi dan enak dibaca akan membuat pengguna betah dan lebih mudah mencerna isi konten.
- Analisis hasilnya
Setelah konten dipublikasikan, bukan berarti tugas selesai. Pantau kinerjanya menggunakan tools seperti Google Analytics dan Google Search Console. Lihat metrik seperti jumlah klik, waktu di halaman, bounce rate, dan posisi di SERP.
Analisis ini penting untuk melihat apakah kontenmu benar-benar efektif. Jika ada bagian yang kurang diminati atau tidak ditemukan oleh pencari, kamu bisa melakukan perbaikan berdasarkan data.
Jangan hanya menebak-nebak apa yang berhasil. Data akan membimbing kamu menyempurnakan konten dan strategi SEO ke depan dengan lebih akurat.
- Periksa dan periksa lagi
Terakhir, lakukan proofreading dan editing sebelum menerbitkan konten. Kesalahan ejaan, struktur kalimat yang membingungkan, atau tautan rusak bisa merusak kredibilitas dan pengalaman pengguna.
Gunakan alat bantu seperti Grammarly atau Hemingway Editor, tapi jangan 100% mengandalkan tools. Baca dengan suara keras atau minta orang lain memeriksa kontenmu untuk memastikan kejelasan dan alur logis.
Langkah sederhana ini sering diabaikan, padahal sangat menentukan kualitas akhir dari konten yang kamu buat.