Belakangan ini, salah satu strategi marketing UGC atau User Generated Content kian diminati. Apakah Anda menggunakannya juga, atau justru Anda baru pertama kali mendengarnya? Nah, sebenarnya, apa itu User Generated Content? Mari sama-sama kita bahas tuntas!
Apa itu User Generated Content
Apakah Anda pernah melihat sebuah postingan brand memasukan username di caption media sosial mereka?
Atau apakah Anda pernah melihat review pelanggan di sebuah website?
Tahukah Anda, kedua contoh tersebut adalah apa yang disebut dengan User Generated Content. Sebuah strategi marketing sederhana dengan hasil positif yang mungkin masih Anda abaikan.
Jadi apa itu User Generated Content? Seperti namanya, ini adalah strategi marketing yang memanfaatkan konten yang dibuat oleh User dari produk kita. Bentuknya juga beragam, mulai dari foto, video, review.
Jadi alih-alih Anda melakukan pemasaran, di sini user lah yang melakukan pemasaran untuk Anda dengan sukarela.
Konten yang dibuat oleh user ini sangat kuat pengaruhnya untuk membuat orang lain tertarik mencoba atau membeli produk Anda. Ini tidak lepas karena faktor kejujuran.
Contoh UGC
Faktanya, menurut data, 90% pembeli mengatakan mereka tertarik membeli produk karena terpengaruh UGC dan 73% lainnya mengalami peningkatan kepercayaan untuk membeli produk.
Apakah susah untuk menjalankan konten user generated content? Jawabannya tidak, apalagi dengan berkembangnya media pemasaran seperti hari ini. Contoh sederhana adalah dengan menggunakan hashtag tertentu di media sosial, meminta pelanggan Anda untuk menandai Anda pada konten yang mereka posting, mendorong pelanggan untuk memberikan review produk setelah pembelian, dan masih banyak yang lainnya.
Agar Anda semakin memiliki gambaran lebih jelasnya, berikut ini kami akan berikan beberapa contoh penerapan UGC:
1. Gambar di Media Sosial
Anda bisa memanfaatkan repost konten untuk menerapkan UGC di akun media sosial. Ini sering dilakukan oleh Starbuck.
2. Kontes
Anda juga bisa mengadakan kontes tertentu yang melibatkan produk. Bisa kontes foto, video, atau juga blog. Intinya adalah konten yang bisa mengajak user menggunakan dan membicarakan brand dan produk Anda.
Ini seperti yang dilakukan oleh Starbuck pada 2014 silam mengadakan #WhiteCupContest di media sosial. Kontes ini mengajak pembeli Starbuck untuk menggambar di cup minum berwarna putih. Hasilnya, dalam tiga minggu sudah ada 4000 desain yang dikirimkan user.
3. Website Testimonial
Disamping memanfaatkan media sosial, Anda juga bisa mengembangkan konten UGC. Anda juga bisa memanfaatkan website.
Salah satu contoh paling umumnya adalah menjadikan website sebagai media konsumen menulis ulasannya tentang produk. Anda bisa menyediakan halaman khusus untuk ini.
Apa Kelebihan UGC
Menerapkan UGC sangat banyak keuntungannya untuk brand Anda.
1. Meningkatkan traffic secara organic
Menurut fakta 87% dari semua hasil search engine. UGC adalah yang paling berpengaruh nomor 2 untuk mempengaruhi pembelian.
2. UGC lebih dipercaya konsumen
92% orang lebih percaya rekomendasi orang lain, walaupun tidak saling kenal satu sama lainnya. Bahkan kepercayaannya lebih tinggi dari iklan. Ini menunjukan bahwa konsumen melihat UGC sebagai pertimbangan utama sebelum membeli suatu produk.
Dan tentu saja, konten UGC juga lebih otentik.
3. Hemat biaya
Karena UGC adalah konten yang sepenuhnya dari user. Anda jadi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membayar influencer.
Hal ini tentunya akan membuat Anda lebih hemat biaya daripada mengeluarkan uang jutaan untuk promosi produk.
Cara Memaksimalkan UGC
Supaya strategi UGC berjalan dengan maksimal, cobalah terapkan beberapa hal ini:
1. Selalu minta izin
Anda harus selalu minta izin untuk menggunakan konten yang dimiliki pelanggan. Jika Anda langsung menggunakan konten tanpa izin, ini justru akan meninggalkan kesan yang kurang baik antara Anda dan user. Sebab mereka akan menganggap Anda mencuri konten mereka.
Jadi selalu minta izin kepada user jika ingin menggunakan konten mereka. Tunjukan juga Anda menghargai konten mereka dengan pujian.
2. Cantumkan sumber
Walaupun Anda sudah mendapatkan izin, jangan lupa juga untuk tetap mencantumkan sumber dari UGC tersebut. Anda bisa mencantumkan sumber dengan tag username di media sosial.
Cara seperti ini akan membuat user Anda senang dan juga mempengaruhi user lain untuk membagikan kontennya kepada Anda.
3. Memberi imbalan
Jika Anda ingin konsumen selalu memberikan konten UGC pada brand Anda. Tidak ada salahnya untuk memberikan imbalan dengan cara mengadakan kontes.
Namun, jangan terlalu fokus pada hadiahnya, karena menurut data, hanya 32% user yang membuat UGC karena iming-iming hadiah, 60% lainnya membuat UGC karena ingin mendapatkan like dari brand.
4. Pastikan user tahu konten apa yang Anda cari
Pembuat UGC tentu ingin kontennya ditampilkan. Oleh karena itu, Anda harus memberi tahu mereka konten apa yang Anda cari.
Setelah tahu apa yang Anda butuhkan, segera sebar informasi melalui postingan, stories, bio akun, di website, di toko fisik, hingga di bungkus produk sekalipun.
Bagaimana apa itu User Generated Content Anda sudah paham? Apakah Anda ingin menerapkannya di strategi marketing Anda? Kami bisa membantu Anda dengan strategi marketing terbaik.