Membongkar Kerumitan Penilaian EEAT dari Panduan Google
Sebelum era 2023, para praktisi SEO sebenarnya telah di buat bergulat dengan konsep EAT yang terkadang masih membingunkan. Dan era 2023 hingga sekarang, kita telah dihadapkan EEAT dalam penilain kualitas konten.
Tentu saja hal tersebut lumayan menggemparkan jagat persilatan SEO. Dimana kita sedang berkutat dalam pembenahan kualitas artikel yang EAT. Dan sekarang malah di hantam dengan EEAT.
Akan tetapi, di dalam perubahan yang cukup besar tersebut. Sebenarnya Google telah memberikan sinyal perbaikan dalam dasar penilaian konten berkualitas.
Dan EEAT ini tentu tidak sembarangan di munculkan. Melainkan sudah melewati 40+ paten Google dengan lebih dari 80 sinyal yang dapat digunakan untuk menungkapkan bagiamana cara kerja dari penilaian EEAT.
Bukan hanya di tingkat konten, namun juga pada tingkat dokumen, domain, dan entitas. Tentu saja hal ini dilakukan agar dapat memberikan pengalaman yang berharga untuk pengguna.
Pemahaman Yang Salah Dalam Menyikapi EEAT
Kebanyakan praktisi SEO yang masih baru, sering beranggapan bahwa EEAT tidak akan berdampak besar pada hasil pencarian. Oleh karena itu mereka lebih fokus dalam penargetan kata kunci.
Akan tetapi, mereka tidak sadar bahwa Google sering sekali menggunakan istilah Konten Bermanfaat dalam penjelasanya. Singkatnya, Google ingin menunjukan kepada publik agar membingkai konten dan produk dengan positif.
Dalam menerapkan EEAT, tentu saja raksasa mesin pencari ini akan melakukan identifikasi serta mengukur berbagai sinyal. Dengan sinyal-sinyal ini, Google membangun krangka kerja algoritmik.
Dengan memngambis sumber paling terpercaya dalah hasil penelusuran serta mengukur evaluasi dalam kualitas. Proses ini juga membantu algoritma dalam mempelajari sumber daya dalam melatih model Bahasa besar atau LLM.
Pentingnya memahami khususnya EEAT sebenarnya tidak disebutkan dengan eksplisit dalam paten Google. Akan tetapi penelitian sendiri telah difokuskan ke sumber yang membahas mengenai kualitas, kepercayaan, otoritas, dan keahlian.
Relevansi, Ketepatan, dan Kualitas Dalam Mesin Pencari
Pakami bagaimana memahami perbedaan antara ketepatan, relevanis, dan kualitas. Karena itu penting sebelum kita menelusuri lebih dalam EEAT dalam mempersiapkan Konten.
Relevansi dalam Mesin Pencari
Hal ini adalah sebuah keselarasnan antar hubungan yang objektif antara kueri dan koten terkait. Dalam menentukan hal ini, Mesin pencari melakukan analisis yang mendalam dan tingkat lanjut terhadap teks.
Faktor evaluasi dalam pemeringkatan untuk evaluasi relevansi menggunakan seberapa baik dokumen dalam memberikan keselarasan dengan maksud dan tujuan halaman. Dan elemen-elemen tersebut mencangkup misalnya:
- Menggunakan kata kunci dalam judul konten, berita, produk, dan judul pada halaman.
- Internal Link/Ekternal link dan juga Anchor Text.
- TF (Term Frequency) IDF (Inverse Document Frequency) dan BM25.
- Implementasi yang tepat dan praktis.
- Pencocokan terhadap maksud mesin pencari.
- Skor berbasis Informasi.
- Pengindeksan berbasis bagian.
- Sinya dari pengguna melalui system seperti Rankembed BERT dan DEEPrank.
Ketepatan Konten
Ini adalah konsep yang melibatkan unsur human ke dalam hasil dari penelusuran. Konsep ini akan mewakili nilai yang subjektif terhadap konten untuk pengguna individu.
Oleh karena itu, ketika pengguna mencari istilah yang sama dansemakin sering. Maka akan di kenali mesin pencari sebagai menemukan tingkat kegunaan dalam konten yang sama. Misalnya saja:
- Seorang juru masak yang sedang mencari tentang “bumbu masakan rendang”, pasti berharap konten dengan kontexs yang membahas cara memasak rendang akan muncul.
- Dan Seorang mahasiswa desain yang mencari istilah desain untuk mendapatkan pengerahuan tentang desain.
- Seseorang yang memiliki bisnis mungkin akan mencari tentang strategi dalam mengimplementasikan pemasaran.
Dalam memenetapkan nilai numerik pada sifat spesifik dari data masukan. Relevansi dan ketepatan konten akan dinilai secara numerik.
Hal ini akan di kelola oleh sestem Ascore/Muppet dari Google untuk menentukan pemeringkatan awal. Setelahnya masuk kedalam Superrot/Twidldler untuk memasuki tahapan pemeringkatan ulang berkelanjutan.
Kualitas Konten
Berbicara mengenai kualitas didalam mesin pencari. Maka, kualitas dapat beroprasi dalam beragam tingkatan. Dan memiliki fungsi untuk mengevaluasi berbagai hal. Seperti penerbit, penulis, dokumen, dan juga domain.
Dan hal tersebut pastinya akan digunakan system algoritma Google seperti Coati (yang sebelumnya bernama Panda). Atau system yang menggunakan konten yang memiliki manfaat. Dalam engevaluasi penerbit, penulis, dokumen, dan domain.
Dalam menentukan peringkat di hasil pencarian. Google menganggap kualitas sebagai salah satu tiga pilar yang penting selain Relevan dan ketepatan. Kualitas merupakan evaluasi yang sangat luas dalam memeriksa konten.
Kualitas melakukan pemeriksaan konten secara koprhensif dan mendalam, dan ini tentu saja berbeda dari cara relevan dan ketepatan melakukan penilaian pada sebuah konten di website.
Misalnya, kualitas akan menilai konten seperti:
- Keahlian penulisan yang di tunjuan dalam beragam konten.
- Pengalaman dalam penggunaan situs website secara keseluruhan.
- Seberapa bagus konten didalam website memenuhi tujuanya
- Dan seberapa bermanfaat konten dalan pengalaman pengguna.
Kualitas akan menggabungkan sinyal yang terkait dengan EEAT dalam melakukan penilaian. Setelahnya baru akan menggunakan pengalaman halaman dalam melakukan pengklasifikasian.
Dan pengklasifikasian ini bisa di sebut sebagai model dari algoritma pembelajaran mesin. Dan pembelajaran ini akan membuat mesin dalam pemprediksi label kategori.
Sehingga pengklasifikasian akan dapat menetapkan kelas-kelas dalam sekumpulan kelas. Kelas ini telah di tetapkan sebelumnya ke setiap contoh-contoh inputan yang berdasarkan fitur-fitur.
Tingkatan Dalam Evaluasi EEAT
Dalam beberapa tahun terakhir, para pengguna mungkin menyadari. Sistem pemeringkatan Google telah mengalami perkembangan dan perubahan dalam kerangka kerja multidimensi untuk mengevaluasi konten dalam tiga tahapan.
Ketiga tahapan itu adalah tingkat dokumen, domain, dan entitas sumber terpercaya. Dan tentu saja tetap berasaskan pada penekanan prinsip EEAT yang kuat.
Penjabaran sederhana misalnya:
- Tingkat dokumen, system akan memeriksa dan mengevaluasi kualitas pada setiap bagian konten dengan detail.
- Tingkat domain atau situs, system akan mempertimbangkan elemen dan factor dari kualitas seluruh halaman di dalam domain. Hal ini memengaruhi seluruh situs web di area tertentu dalam satu domain.
- Tingkat entitas sumbar, system akan menilai dan mengukur pembuat dan juga penerbit konen (dalam hal ini penulis dan organisasi) berdasarkan EEAT.
Entitas sumber adalah istilah yang digunakan berdasarkan oleh para pencetusnya. Dengan menjadi sebuah konsep pencarian berbasis entitas yang selaras.
Dengan pembaruan ini, tentu akan memungkinkan Google untuk menerapkan EEAT. Dan dengan demikian akan lebih melengkapi evaluasi terhadap konten yang di buat.
Sehingga dalam perencanaan dan perancangan untuk jasa SEO juga harus memperhatikan penggunaan konsep EEAT. Dengan mengikuti standar ini, maka akan lebih mudah dalam menilai apakah konten berkualitas atau tidak.
Sinyal Penilaian Kualitas EEAT
Dalam mengikuti standart pembuatan konten dan juga melakukan pembaruan di tingkat refresh konten, anda dapat menggunakan beberapa poin penilaian sebagai acuan yang tepat.
Oleh karena itu, untuk lebih memudahkan, maka kita dapat membaginya kedalam tika level poin sinyal. Misalnya di sinyal tahapan document, sinyal tahapan level domain, dan sinyal tahapan entitas.
Sinyal Tahapan Documen
- Kejelasan Penulis atau Sumber, apakah artikel atau konten mencantumkan siapa penulisnya dan apakah penulis mahir di bidang tersebut.
- Pengalaman Nyata dalam Konten, Apakah penulisan atau pembuatan konten berbicara berdasarkan pengalaman nyata atau tidak. Atau detail produk yang benar.
- Referensi dan sumber Terpercaya, Apakah konten yang dibuat didukung oleh sumber lain yang kredibel?, seperti jurnal, kutipan dari instusi, atau situs dengan otoritas yang baik.
- Originalitas dan Mendalam, Apakah isi konten bersifat unik, mendalam, dan memberikan nilai tambah bagi pembaca jika di bandingkan dengan konten yang serupa?
- Struktur Konten, Apakah struktur konten sudah baik? Misalnya konten yang mudah dibaca, menggunakan heading dengan jelas, dan memiliki alur informasi yang logis.
Sinyal Tahapan Domain
Pada poin ini, sinyal mencerminkan reputasi dan keahlian dalam keseluruhan domain atau situs website. Jadi bukan hanya di hitung dari keahlian dari 1 halaman saja. Akan tetapi kualitas dari situs secara umum.
- Profil backlink Berkualitas, Domain mendapatkan tautan dari sumber terpercaya dan kredibel. Misalnya media nasional, institusi Pendidikan, atau pemerintahan.
- Reputasi Brand, situs dengan brand atau nama yang terkenal luas oleh masyarakat. Misalnya Wikipedia, Cocacola, infoma, dan lainya.
- Konsistensi konten berkualitas, Jika seluruh halaman di domain secara konsisten memiliki konten berkualitas tingg. Maka Google akan memberikan kepercayaan lebih.
- Tindakan Keamanan, Domain wajib untuk menggunakan protocol HTTPS, meminimalkan infrensi dengan menggunakan informasi berbasis transparansi. Kemudian tetap mengautentifikasi contributor dengan informasi yang sudah terverivikasi secara terpercaya.
- Keterlibatan User dalam Jangka Panjang, Perhatikan matrik trafik pengunjung anda, seperti engeatmant rate, rasio klik dan tayang. Kemudian pemilihan hasil tertentu yang konsisten dengan queri yang ada.
SInyal Tahapan Entitas
Pada poin ini, sinyal muncul dari entitas yang terkait atau diasosiasikan langsung dengan konten, seperti penulis, organisasi, atau subjek topik yang sedang dibahas.
- Penulis yang Terkait dengan Profil Terverifikasi, Penulis yang dikenal sebagai ahli dalam bidangnya di berbagai platform (misalnya profil LinkedIn, Google Knowledge Panel, atau kutipan dari media besar) akan meningkatkan sinyal keahlian dan otoritas.
- Entitas yang Dikenal oleh Google, Dimana mesin pencari ini menggunakan Knowledge Graph untuk mengenali entitas. Jika penulis atau brand masuk dalam sistem itu, kemungkinan besar sinyal EEAT meningkat.
- Keterkaitan Entitas dengan Topik, Jika entitas tersebut secara konsisten mengaitkan dirinya dengan topik tertentu (misalnya Neil Patel dengan SEO, atau WHO dengan kesehatan), maka Google akan menilai entitas tersebut sebagai relevan dan berotoritas untuk topik tersebut.
- Kehadiran di Berbagai Media, Entitas yang aktif di berbagai platform (misalnya media, blog, YouTube, konferensi) memberikan sinyal kuat akan eksistensinya.