Pengertian E-commerce Dan Jenis Bisnisnya – Mngenai bisnis e-commerce, mungkin sebagian besar dari menganggap bahwa bisnis e-commerce merupakan bisnis jual beli online. Sebenarnya bisnis e-commerce lebih dari sekedar jual beli online. Biar lebih jelas, kita pahami dulu Pengertian E-commerce.
Pengertian E-commerce
Secara umum E-Commerce ini artinya sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce diartikan sebagai proses bisnis yang menggunakan teknologi elektronik. Konsumen dan masyarakat berupa transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, jasa dan informasi secara elektronik.
Faktor Pendukung E-Commerce
- Cakupan luas
- Pemrosesan transaksi yang cepat
- E-Commerce ini bisa menciptakan efisiensi yang informatif ,tinggi dan murah.
Jenis Bisnis Ecommerce di Indonesia
Secara umum, bisnis e-commerce di Indonesia dapat dibagi menjadi 5 bentuk yang berbeda. Dan bagi anda yang mungkin ingin mengetahui lebih dalam mengenai bidang bisnis online ini dan aktif di bidang e-commerce, sangat bermanfaat jika menyimak artikel ini mengenai jenis bisnis e-commerce di Indonesia.
Bisnis ke Bisnis (B2B)
Bisnis e-commerce ini dilakukan oleh dua pihak yang masing-masing memiliki kepentingan bisnis. Pada umumnya e-commerce jenis ini dilakukan secara berkelanjutan atau berlangganan. Bentuk sederhana dari B2B ini.
Yaitu sebuah kerjasama agar saling bertransaksi secara online antara produsen dan supplier, baik konsultasi kebutuhan barang, sampai proses pembayaran. Jenis perdagangan elektronik business-to-business umumnya menggunakan e-mail dan Electronic Data Interchange (EDI).
Bisnis ke Konsumen (B2C)
Jenis Bisnis ke Konsumen (B2C) ini biasanya lebih fokus pada penjualan barang atau produk milik perusahaan e-commerce yang sama. Itulah sebabnya keuntungan yang akan di dapatkan dari penjualan produk murni ini dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak akan dibagi pihak ketiga.
Jenis usaha ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di Indonesia, namun mengembangkan bentuk usaha ini tentunya tidak mudah. Selain kebutuhan modal yang besar, ketersediaan pasokan komoditas dan sistem penjualan harus ditangani oleh e-commerce itu sendiri.
Berbagai perusahaan e-commerce yang melakukan Jenis bisnis ini antara lain yaitu Mataharimall, Bhineka, Lazada, dan BerryBenka. Namun, seperti halnya Lazada, semuanya memiliki sistem seperti C2C Marketplace yang dapat menerima penjual independen dengan barang yang banyak dan ketersediaan yang terjamin.
Baca Juga: E-commerce Indonesia yang Berkembang Pesat!
Konsumen ke Konsumen (C2C)
Hal yang membedakan bentuk usaha ini dengan bentuk iklan baris adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi dagangannya, e-commerce juga menyediakan layanan metode pembayaran untuk transaksi online. Ini juga yang menjadi ciri utama bentuk bisnis e-commerce C2C Marketplace.
Pada umumnya pihak e-commerce akan menyediakan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga. Fungsi dari Escrow ini penting bagi penjual, pembeli dan pihak e-commerce. Jika kesepakatan pembelian telah dibuat, pembeli harus mentransfer dana ke escrow.
Setelah dana dipastikan masuk escrow, penjual bisa mengirimkan barang ke pembeli. Jadi escrow akan memberikan uangnya kepada penjual, setelah pembeli mengkonfirmasi kedatangan barangnya. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia, Bukalapak, OLX, Shopee.
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari sistem periklanan premium dan juga komisi. Bagi penjual yang memiliki barang dalam jumlah banyak, bisa mencoba menjadi penjual untuk bentuk bisnis e-commerce ini.
Konsumen ke Bisnis (C2B)
Sedangkan C2B ini adalah kebalikan dari B2C dimana seorang pengguna yang bertindak sebagai penjual produk dan pembeli. Dalam model bisnis C2B, ada perantara yang pertemukan perusahaan dengan individu. Misalnya, seorang desainer menjual jasa desain logo dan menunjukkan contoh hasil karyanya.
Administrasi Umum E-Commerce
Biasanya e-commerce semacam itu melibatkan pemerintah atau administrasi publik. Jenis e-commerce ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu B2A dan C2A.
Online ke offline (O2O)
E-commerce Internet-to-offline (O2O) bertujuan untuk menarik konsumen potensial dari Internet untuk melakukan pembelian di toko fisik. Biasanya, model e-commerce O2O bertujuan untuk menemukan konsumen online melalui iklan online dan email.
Apalagi perusahaan menggunakan pendekatan proprietary agar konsumen meninggalkan kebiasaan belanja online dan memilih berbelanja di toko offline. Misalnya, mengiklankan produk Hypermart diskon 50% di Internet. Namun, untuk membeli produk, konsumen harus mengunjungi toko fisik.
Demikian penjelasan dari saya tentang Simak Pengertian E-commerce Dan Jenis Bisnisnya menurut jasa digital marketing dan jasa pembuatan website semoga bermanfaat, terimakasih.